4 Arti Second choice dalam hubungan Asmara

Arti Second choice

Hubungan asmara kadang-kadang bisa rumit dan penuh dengan pilihan sulit. Salah satunya adalah ketika kita merasa menjadi "second choice" atau pilihan kedua dalam hubungan. Istilah ini digunakan untuk menggambarkan saat seseorang merasa tidak menjadi prioritas utama atau dipilih sebagai pasangan kedua setelah seseorang yang lain. Berikut adalah beberapa hal yang mungkin menjadi arti "second choice" dalam hubungan dalam bahasa Indonesia yang tidak baku:

4 Arti second choice dalam bahasa indonesia



• Jadi "cadangan": Dalam hubungan, menjadi "second choice" bisa berarti menjadi cadangan atau pilihan alternatif jika pasangan yang diinginkan tidak tersedia. Misalnya, jika seseorang merasa pasangannya lebih memilih orang lain, namun mereka memilih untuk bersama kita sebagai pilihan kedua jika pilihan utama mereka tidak berjalan sesuai harapan.


• Jadi "pelarian": Menjadi "second choice" dalam hubungan juga bisa berarti menjadi pelarian bagi pasangan kita. Misalnya, jika pasangan kita mengalami kegagalan atau patah hati dalam hubungan sebelumnya, dan mereka memilih kita sebagai pengganti atau pelarian dari perasaan mereka yang tidak bahagia.


• Jadi "penyisih": Dalam hubungan, menjadi "second choice" bisa berarti merasa tidak dihargai atau diabaikan, dan hanya menjadi pilihan kedua setelah pilihan-pilihan lainnya. Ini bisa membuat kita merasa rendah diri atau tidak diutamakan oleh pasangan kita, dan membuat hubungan kita terasa tidak seimbang.


• Jadi "sanggahan": Menjadi "second choice" juga bisa berarti menjadi pilihan yang dipertimbangkan setelah pilihan lainnya tidak memenuhi harapan pasangan kita. Misalnya, jika pasangan kita sebelumnya memiliki harapan atau ekspektasi tertentu terhadap pasangan ideal mereka, namun mereka tidak bisa mendapatkannya, maka mereka memilih kita sebagai pengganti yang tidak sesuai harapan mereka.

Namun, penting untuk diingat bahwa tidak semua hubungan yang mengandung elemen "second choice" adalah hubungan yang buruk atau tidak sehat. Beberapa hubungan dapat berkembang menjadi hubungan yang sehat dan bahagia, bahkan jika awalnya kita merasa menjadi "second choice". Komunikasi yang jujur, saling pengertian, dan komitmen untuk memperbaiki hubungan dapat membantu mengatasi perasaan ini.

Namun, jika kita merasa terus-menerus menjadi "second choice" dalam hubungan dan merasa tidak bahagia, penting untuk memperhatikan perasaan kita sendiri dan mengambil langkah-langkah yang tepat untuk menjaga kesehatan dan kebahagiaan kita dalam hubungan. Jangan ragu untuk mencari dukungan dari teman, keluarga, atau bahkan konselor jika diperlukan.

Setiap orang berhak mendapatkan hubungan yang sehat, saling menghargai, dan penuh cinta. Jangan ragu untuk mengambil langkah yang tepat untuk menjaga kebahagiaan dan kesehatan emosional kita dalam hubungan. Kita layak menjadi pilihan utama, bukan "second choice". Ingatlah bahwa setiap individu layak mendapatkan cinta dan penghormatan, dan walaupun berat, jangan ragu untuk pergi dari hubungan yang seperti ini.

Bagikan Artikel ini